Foto Lamsel.id |
KALIANDA - Turnamen sepak bola pantai yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lampung Selatan resmi bergulir, Minggu (04/08/2024).
Kegiatan yang berlangsung di pantai Karet Way Kiyai Kecamatan Kalianda itu selain dalam rangka HUT RI ke 79 juga sekaligus memperingati hari jadi KNPI ke 51 dan memperebutkan piala Indonesian Beach Soccer Community (IBSC).
Ketua Pelaksana turnamen sepak bola pantai, Hartono mengatakan, turnamen ini diikuti sebanyak 32 tim dan akan berlangsung hingga 20 Agustus 2024, mendatang.
Hartono menyambut baik kehadiran KNPI yang berkolaborasi dengan IBSC. Sebab kata dia, beberapa tahun belakangan sepak bola pantai di Way Kiyai hanya dilatarbelakangi peringatan HUT RI.
"Saya sangat menyambut baik adanya KNPI dan IBSC. Artinya, dengan kehadiran IBSC, sepak bola pantai di Lampung Selatan ini bisa lebih serius, karena tujuannya nanti bisa ke jenjang Nasional," kata pria yang akrab disapa Tono ini.
Tono menuturkan, sepak bola pantai di Pantai Way Kiyai saat ini masih memakai regulasi buatan panitia setempat. Namun kedepan, pihaknya bakal menerapkan regulasi bola pantai sesuai aturan nasional.
"Jauh sebelum adanya sepak bola pantai nasional, disini (way kiyai) kita sudah sering menggelar tiap tahun. Kedepan kita akan ubah regulasi sesuai aturan nasional, karena tidak menuntutkemungkinan anak-anak Lampung Selatan nanti bisa jadi pemain timnas sepak bola pantai," ujar Tono.
Ditempat yang sama, Ketua KNPI Lampung Selatan, Merik Havit, menyatakan dukungannya untuk kegiatan sepak bola pantai di Lampung Selatan. Sebab menurutnya, sepak bola pantai merupakan salah satu olahraga yang banyak diminati oleh pemuda.
"Hal-hal seperti ini ya harus didukung, karena ini kegiatan positif. Sesuai program pemerintah yang menggaungkan Indonesia emas tahun 2045, Program itu harus selaras. Pemerintah juga harus hadir untuk mempersiapkan itu. Dari pada pemudanya tauran, jadi anak genk, dan perang sarung, kan nambah pusing pak polisinya juga," kata Merik, seraya melempar senyum.
Merik berharap, pemerintah daerah turut mendukung penuh kegiatan sepak bola pantai di bumi khagom mufakat ini. Bila perlu, kata merik, pemerintah bisa membantu membuat lapangan sepak bola pantai secara permanen.
"Kita harap pemerintah bisa hadir mensuport sepak bola pantai di Lampung Selatan. Kita maunya sepak bola pantai ini punya lapangan permanen. Jadi gak pindah-pindah, kalo bisa kita beli lokasi untuk dijadikan lapangan berpasir kemudian dihibahkan," ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengurus IBSC, Albinus Lauren Langga, mengaku terkejut melihat animo sepak bola pantai di Lampung Selatan. Meski regulasi yang diterapkan sedikit jauh berbeda, ia mengaku bangga dengan antusias sepak bola pantai di Kabupaten ujung Sumatera ini.
Ia berharap, setiap daerah bisa membentuk komunitas sepak bola pantai secara berkelanjutan, yang nantinya dapat mencetak bibit-bibit pemain untuk bergabung di tim Nasional.
"Dengan adanya komunitas bola pantai di setiap daerah kita harap pemain timnas bola pantai ini tidak hanya berasal dari Bali saja, jadi daerah-daerah lain juga harus ada. Terus terang saya keget melihat antusias sepak bola pantai disini, ini luar biasa. Jadi intinya IBSC hadir disini untuk mengenalkan sepak bola pantai yang sebenarnya," kata Lauren.
Diketahui, turnamen sepak bola pantai ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lampung Selatan Yespi Cory, dan dihadiri ketua Askab PSSI Lampung Selatan Wawan Nur Ikhsan, Camat Kalianda Erman Suheri, Lurah Kalianda Fahroza Fahmi, Bhabinkamtibmas Bripka M. Joni, serta pengurus jajaran IBSC. (Red)